PEMBAHASAN

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:
A.       IDIOPHONE
 Idiophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran tubuh alat musik itu sendiri. Idiophone menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen. Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang digoyang-goyangkan, dipukul, ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi yang ditimbulkan juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis bahannya. Idiophone dibagi menjadi dua yaitu Idiophone tradisional dan Modern. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen idiophone :
1.                  KOLINTANG
http://kreatif.ngedib.com/wp-content/uploads/2013/01/Kolintang-2.jpg

Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik dan biasanya diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Kolintang merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara, yang telah dimainkan selama berabad-abad di Kepulauan Melayu Timur - Filipina, Indonesia Timur, Malaysia Timur, Brunei, dan Timor.


2.      ANGKLUNG


http://www.vivarch.com.sg/main/wp-content/uploads/Angklung-Lessons_Musicon.png

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan. Benturan badan pipa bambu  menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.


















3.      SARON


http://homepages.cae.wisc.edu/~jjordan/images/peking.jpg

Saron atau yang biasanya disebut juga ricik, adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih,tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)














4.      BONANG

http://i640.photobucket.com/albums/uu125/hrayana/Wayang%20Kulit/Gamelan/bonang.jpg

Bonang adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus. Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.













5.      GONG

http://www.artdrum.com/IMAGES/PHOTOSDRUMSINSTRUMENTS/ACCESSORIES/24_Inch_Gong_Hanger.jpg

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.








6.      TRIANGEL

http://photo1.ask.fm/317/944/067/-379996993-1somhrq-cne2em6t14c3g7f/original/triangle.jpg

Alat musik ini terbuat dari logam, ada yang terbuat dari baja, ataupun jenis logam yang lainnya seperti tembaga. Pada bagian sudut alat musik triangle (segitiga) terdapat sebuah lubang (atau dalam bentuk lainnya) dimana seutas tali (konon dahulu kala tali ini terbuat dari usus binatang, tapi dalam perkembangannya sudah dalam bentuk yang lainnya misalnya; dari kawat atau nilon) sebagai pegangan pemain alat musik tersebut.  Biasanya triangle dimainkan dengan cara dipukul di sisi luar. Namun dalam irama musik yang membutuhkan perubahan cepat, maka pukulan dilakukan di sisi bagian dalam sehingga akan menghasilkan suara yang semakin keras.











7.      GAMBANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh44q-Wv2Q3PkJy1f26bi1HZfoCx5Kg3LHnAbGv7zOrE1RrcX7nC7xMEYcaLWWz9WxIUvf0m8hO0ntE_PPaA5Cr3FsX-20ZPAjzcDFUHFooUZYWcgoSPU1H7PMNwJtF_3P8eDhMAeCwamI/s1600/Gambang.jpg

Gambang adalah jenis gambang khusus yang ditalu dengan kayu yang bentuknya seperti garpu yang manawilahan-wilahannya tidak terbuat dari bambu.Gamelan ini dapat dikatakan lengkap jika terdiri dari 4 gambang (masing-masing memiliki sejumlah 14 kelipak wilahan yang terbuat dari bambu jenis petung bambang (ada juga yang petung manisdan juga petung abu), 2 gambang lain yang mana masing-masing memiliki 7 kelipak terbuat dari logam. Istilah gambang sudah pernah disebutkan dalam cerita Malat yang berasal dari zaman Majapahit akhir. Gambang ini dapat dijumpai pada bangunan candi Panataran di Jawa Timur dan juga banyak terdapat di wilayah Bali, contohnya di desa Kaba-kaba (Tabanan) yang khusus
dipakai.Dalam acara pembakaran jenazah alias ngaben.Kemudian,di Karangasem (Bali Timur), di mana gambang justru tidak boleh dimainkan saat ada upacara ngaben, melainkan sebagaipengiring lakon cerita-cerita Panji, sedangkan di desa Sidatapa, Buleleng, hanya boleh dimainkan oleh orang candi saja yang mana gamelan tersebut disimpan di dalam candi tersebut pula.











8.      CYMBAL DRUM


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2olyrpB4YOiHDTSqNmxDIxPonSAQnSTBQeblp6tJH7h2k1ILSXkNX0lKu7olwfNexLpt93OI2GDateF5ZQfj6N4RCk0HRS_UzJ35sU9_Acbt-tLs-KGiY1jbyLyFR93oIHwYWMOBlSAp6/s1600/101_6411.jpg



A.    HITHAT CYMBAL
Hit-hat merupakan 2 lempengan cymbal yang di gabungkan menjadi satu bagian. Biasanya kedua bagian ini mempunyai ukuran yang sama. Fungsi dari hit-hat sangat penting sekali, sebab hit-hat mempunyai peranan mengatur tempo/waktu dalam permainnan. hit-hat mempunyai ukuran 10”, 13” 14”, dan 15”. Sekarang muncul juga remote hi-hat, yaitu hi-hat yang menggunakan kabel.

B.     RIDE CYMBAL
Ride cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan hi-hat, yaitu sebagai iringan atau rhythm. Dalam satu drum set , biasanya ride cymbal hanya satu. Ride cymbal mempunyai ukuran 18”-26”.

C.     CRASH CYMBAL
Crash cymbal berfungsi sebagai variasi dalam permainan. Biasanya kita memukul crash cymbal pada waktu-waktu tertentu ( fill-in ). Crash cymbal mempunyai ukuran 15”,16”, 17”, 18”, 19”, 20” dan 22”. Crash cymbal berukuran lebih tipis dari pada ride cymbal.

D.    SPLASH CYMBAL
Splash cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan crash cymbal. Tetapi Splash cymbal mempunyai ukuran yang lebih kecil , dan ukuran  splash cymbal 6”, 8”, 10”, dan 12”. biasanya terletak di atas small tom tom.
E.     BELL CYMBAL
Bentuk dan ukurannya seperti splash cymbal, hanya ukurannya jauh lebih tebal. 

9.      KARINDING
http://vovworld.vn/Uploaded/anhdung/2014_08_14/a2.jpg

Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda. Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti, (Tasikmalaya), Lewo Malangbong, (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu, dan yang menggunakannya adalah paraperempuan, dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut. Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas.Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun).Secara konvensional menurut penuturan Abah Olot nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.


B.     MEMBRANOPHONE
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas bahwa sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu sisinya. Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi, umumnya dengan cara dipukul. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen Membranophone:

1.      CAJON
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiqcGZt2qEpm-eiYaZyaKdEwMM4jthqwywNXDGQaD8htoIZOyahzwCEichIfcc8FP2HT0T-IQMmMyVI1nGbb9QSRSYmWnW-mPiBx2mwHdzhg9bjWIvaTJMXFfOZTyKYUq_9F07S_clIV0O/s1600/Caj%C3%B3n.jpg

Cajón (pengucapan bahasa Spanyol: [kaˈxon] (ka-hone), "peti" atau "kotak berlubang") adalah alat musik perkusi berbentuk kotak bersisi enam yang dimainkan dengan menepuk sisi-sisinya dengan tangan, jari, atau berbagai alat lain seperti stik atau sikat (drum). Cajón umumnya dibuat dari kayu lapis dengan ketebalan antara 1,3 hingga 1,9 cm pada lima sisinya dan papan yang lebih tipis pada sisi keenam yang berfungsi sebagai bidang utama untuk ditepuk atau dipukul. Alat musik ini mulai berkembang luas pada akhir abad ke-18 di kalanganbudak asal Afrika di Peru.






2.      BEDUG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1_IVHllHD8H9q2kynAbyxnohTHxJ6piEDx-gA08fNFqIFk2_KqiitRSjiW3Ho14SqGp6kAwwg2CJW1RRkVrq0QK4oedFCwXDIMqpOXQrdka-LpmR9q9tQb8bVqRRpnxUHEJJMGJiR9Us6/s1600/bedug.jpg

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.










3.      KOMPANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrHrofV8u9ktTU-C3puVeF8h4hkgXS4TLZPUC5jewm_6Bp7X3Mu3zowY68Hss_BSTUuRHQ7QYNs1ZlWwJVpDSnp0LRN4bSY3Oy4zuR5XaTtevkTvFblPwY75aBuU8H1pxkkXHJBOtKHdqy/s1600/kompang.jpg
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu. Ia tergolong dalam kumpulan  gendang.Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina, namun mutakhir ini, kulitnya juga diperbuat dari kulit lembu, kerbau malahgetah sintetik. Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan.Terdapat dua bahagian kompang iaitu bahagian muka (ada kulit) dipanggil belulang. manakala, bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini diletakkan bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila dipalu.Alat musik ini berasal dari dunia Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesultanan Melaka oleh pedagang India Muslim, atau melaluiJawa pada abad ke-13 oleh pedagang Arab.Kompang biasanya berukuran enam belas inci ukur lilit dan ditutup dengan kepingan kulit pada sebelah permukaan. Ia mempunyai bukaan cetek dan dimainkan dengan memegang dengan sebelah tangan sementara dipalu dengan sebelah tangan yang lain.






4.      MARWAS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVD3Bl-eJL5zMmRKiZdMDiZtcvMVd26eQH5ehRcvGspUA1Rb8ZiRnPrf_3kau_9LN1KMqA9TxEP1ql69hBHjCMjLQwTy3zlFaZdMZG54yMNiFFUevCoizAPMg6x5k_RMrA3TYYjIMNTkug/s1600/marwas.jpg

Marwas adalah salah satu alat musik tepuk atau yang sering disebut juga dengan perkusi. Alat musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian dari Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Hal tersebut tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan oleh alat tersebut yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu.
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin,sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Alat Musik ini dimainkan kira - kira sekitar 10 orang. Setiap orang memainkan alat musik tersebut sambil bernyayi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu.



5.      BASS DRUM

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYhIJUP_vKJZ9bD0IMxxhxfBwwhlVK75hcoCS99sgIWJBGvi4UUQncrxbMOyjJEFTfftGCAv5oNueSuJR5fapClMsSQhXrEoNqnk3lENQ1JXq_dp4_QetDoukdfgvvnxWeyixzYXXJo3tv/s1600/bass+drum.jpg

Drum bass merupakan instrumen drum dalam keluarga instrumen musik perkusi dengan diameter berukuran besar untuk menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass). Terdapat tiga klasifikasi umum atas drum bass: drum bas konser, 'kick' drum , dan pitched bass drum. Jenis yang umum dilihat atau didengar dalam penampilan orkestra atau concert band adalah drum bass konser. 'Kick' drum merupakan drum bass pada drumkit yang dilengkapi pedal. Picthed bass drum atau disebut pula marching bass drum umumnya digunakan dalam grup marching band, biasanya terdiri dalam beberapa ukuran dengan intonasi nada tertentu yang dapat diatur. Dalam permainan marching band, beberapa pitched drum bass (3 sampai dengan 5 buah drum bass) dalam ukuran berbeda digunakan bersama-sama.













6.      REBANA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7eSBRGV32E990uZtId9YusyIKAdJ8YIqybeCwtdqV2p5hhQZs-11wlxn6oR9b16oDVvzXhrjF9-tV0I4Oe_2EHOH7iyUVFsnW_WfgSNVVSvZyNLftZKVXZ93OMvgzgTF8gKukUF7KCHQf/s1600/gendang+bebano.jpg

Rebana (bahasa Jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei,Indonesia dan Singapura sering memakai rebana,  bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut. Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.










7.      DOLI-DOLI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh832ZYOdfIiHjl2A7ywx-3yUE3vD5XAy3CuuV6sgGX39qNUcD-RVqJHvTI48dx-RCXL3w-Tx07z1_AxArkvsSfij9s1KMZ_FynkSyU61Y1eJdI3PCDb06H6TCajni5x2wNv8brwFMZEm6K/s320/doli.JPG

Dol, alat musik tradisional Provinsi Bengkulu ini mulanya hanya tampil setahun sekali untuk mengenang cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala Husin bin Ali Abu Thalib. Perayaan ritual Tabot setiap bulan Muharam rasanya memang belum terasa lengkap jika tidak diiringi dengan suara dentuman Dol.
Sekitar 150 tahun lalu, Dol memiliki diameter sepanjang 90 centimeter dengan tinggi 100 centimeter. Secara turun temurun, Dol peninggalan zaman dulu dirawat hingga akhirnya sampai ke tangan Abdul Salam, sebagai orang turunan ke 5 pembuat Dol.
Sejak masa Abdul Salam Dol berkembang menjadi lebih bervareasi. Mulai dari yang tingginya sejengkal sampai yang 60 centimeter.  Bahan untuk membuat Dol juga tidak lagi hanya dari batang pohon rambutan atau cempedak. Bola pelampung dan bongol kelapa juga dapat digunakan.  Beginilah cara pembuatan dol dari batok kelapa. Setelah diamplas dan terlihat halus, lalu dicat warna warni. Sebagai penutup digunakan kulit sapi. Beda lagi membuat Dol dari bongol kelapa. Proses pembersihan bongol kelapa ini agak sulit karena harus dibentuk lebih dulu. Prosesnya memang hampir sama. Bedanya proses pengikatan kulit sapi pada bongol kelapa besar ini harus kencang dengan menggunakan rotan. Tali rotan dililit satu persatu ke arah vertikal dan horizontal agar ikatan kuat.






C.     CHORDOPHONE
Alat musik yang termasuk golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai. Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan secara kuat antara dua titik tertentu. Dawai tersebut kemudian digetarkan untuk menghasilkan suara. Umumnya, alat musik jenis ini memiliki rongga resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini berguna untuk memperkuat bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen cordophone:

1.      SAPEK

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA3cUY59jVYADVhpeRvt4JK58AIEpKx0YxogPeJPuCfEZuQ2oHPbn9mmFfMVQVfexd8fYVh0Y7QqZjvfD5Me6WAdgAhk_QmLYZFJPPpkaLnOCLVpQnIIvpgwF4tWRi7bkeut6kzZ1h8suU/s1600/blog+images.png
Sapek (sebutan lain: sampek, sampiq) adalah alat musik dawai pada masyarakat Dayak di Kalimantan, baik di wilayah negara Indonesia, Malaysia, maupun Brunei. Dari ratusan kelompok masyarakat (etnis) dan sub-etnis Dayak, sapek paling banyak terdapat di Dayak Kayaan dan Kenyah. Alatnya tampak seperti gitar, dengan tubuh yang panjang dan leher yang sangat pendek—mungkin leher alat lute terpendek di dunia.
Sangat beda dengan gitar, fret (batas nada, dalam istilah setempat disebut lasar) yang jumlahnya belasan itu hanya 2-3 saja, bahkan kadang tidak ada sama sekali yang terletak pada bagian leher. Hampir seluruh lasar terpasang di bagian tubuh. Keunikan lainnya, lasar-lasar itu bisa digeser atau dipindah-pindah, karena pemasangannya tidak tertanam permanen seperti gitar, melainkan ditempelkan dengan lem yang sangat kental dan tak pernah kering, yang terbuat dari madu-lebah. Dengan cara pemindahan lasar itulah laras atau “susunan-nada” (modus) sapek berganti-ganti.




2.      GAMBUS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje0gbqOyh9DD8Xudrw_-ufkc2-kqKsvgjn7nc1mspq9LGAJH2UFrfdM87uMhXuzBlH2fsjMi34MkfTigc8Miv_kypudDwWGUIqC2zFSpoFiCsnT09GVIW5sxBd7TTekkD1bVHwqEJcnZNb/s1600/gambus.new.gif
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan RRI, orkes gambus pernah membawakan acara irama padang pasir. Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar seorang Arab-Indonesia, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan pimpinan Ahmad Baqi.















3.      GITAR
http://www.gitarogreniyorum.net/images/dante-3905.jpg

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik. Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif. Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.






4.      SASANDO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbaBbQZwkiqjcBkcECRg7hujRGP5PlyqtgtdzJZOErgw4CFRnjI94Npwc_sNE15KbF4LBTX34gq1-j92KODpJpVc38DrD1oQfuXgZzr5qflwPOyHRS3LbaoJVF94QrYhl_DKmKFoeCbSc/s1600/Sasando.jpg


Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan dipetik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote,Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Suara sasando ada miripnya dengan alat musik dawai lainnya seperti gitar, biola,kecapi, dan harpa. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando






5.      SHAMISEN
http://bachido.com/images/products/full-size/shamisen_04_1.jpg

Shamisen atau samisen adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen (tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin 
Badan shamisen (disebut ) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer. Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret. Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao. Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga).


6.      GRAND PIANO

http://www.steinway.com/images/piano-model/HZS_Rosewood.png

adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori(1655  1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York. Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440. Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717),
 Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat pianoJerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya.

7.      BIOLA
http://www.majalahmusicplus.com/images/imgdata/mmp-537ce7a46e02f.jpg
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola atau violinis (bahasa Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.





8.      VIOLINCELLO

http://www.sharmusic.com/images/carousel_cello_sh500c.png

Violoncello, yang hampir selalu disingkat menjadi cello (pengucapan dalam bahasa Indonesia sama, yaitu célô/sélô, adalah sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi: sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.








D.    AEOROPHONE
Aerophone adalah alat musik sumber bunyinya dari udara yang masuk melalui pipa melalui alat musik itu sendiri. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen Aerophone:


1.      CLARINET

http://www.musicm.ca/images/JXCL107-pk.jpg

Klarinet adalah instrumen musik dari keluarga woodwind. Namanya diambil dari penambahan akhiran "-et" yang berarti "kecil" pada kata Itali "clarino" yang berarti "trompet". Sama seperti saksofon, klarinet dimainkan dengan menggunakan satu reed. Klarinet merupakan keluarga instrumen terbesar, dengan ukuran dan pitch yang berbeda-beda. Kata klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet B, yang merupakan klarinet terumum. Pemain klarinet disebut klarinetis.







2.      SAXOPHONE


http://musicalmart.net/shop/images/Cecilio_AS-280GSG_Alto_Saxophone.jpg

Saksofon adalah instrumen yang masih tergolong dalam aerophone, single-reed woodwind woodwind instrument. Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestradan band militer. Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. Sedangkan menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).










3.      SULING

http://uc.blogdetik.com/119/1190776/files/1970/01/903409377ba1a94e3729a53687fdb4e3_seruling-bambu-suling-bambu-suling-tradisional.jpg
Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes. Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.


4.      TUBA

http://data.yamaha.jp/sdb/local/products/images/9446/12001/9446_12001_1.jpg
Tuba adalah salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam.[1] Tuba merupakan alat musik dengan ukuran terbesar dan suaraterrendah dalam keluarga alat musik brass. Tuba pertama kali muncul pada abad ke-19, kini merupakan anggota alat musik dalamorkestra moderen. Alat musik brass dapat menghasilkan suara   karena getaran dari bibir pemainnya. Getaran bibir pemain alat musik ini akan mengalirkan udara menuju pipa. Nada yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh panjang dan bentuk pipa, tekanan bibir, dan kecepatan aliran udara yang dihasilkan.[1] Pipa sengaja didesain berbentuk silindris agar suara yang dihasilkan memiliki kualitas baik. Tombol untuk mengatur nada hanya tiga buah, untuk menghasilkan nada tertentu pemain tuba harus mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.







5.      TRUMPET
http://www.schillerinstruments.com/wp-content/uploads/2012/04/centertone-gold6.jpg

Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Trompet di-pitch di B. Trompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda. Jenis yang paling umum adalah trompet B, tapi trompet C, D, E, E, F, G dan A juga dapat ditemukan. Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan hidup dibandingkan dengan trompet B.













6.      FRENCH HORN

http://www.lovemorerentals.co.za/userimages/French%20Horn%20Yam.jpg

French horn adalah alat musik tiup dalam keluarga alat musik tiup logam yang umumnya dimainkan sebagai salah satu bagian dari alat-alat musik tiup dalam sebuah pertunjukan marching band. French Horn umum digunakan dalam konser-konser musik klasik. French horn memiliki tiga katup pengatur yang di mainkan dengan tangan kiri dengan tata cara dalam memainkan yang identik dengan trumpet. French horn pada umumnya menggunakan kunci F meski instrumen musik lainnya biasanya menggunakan kunciB. Alasan utama French horn digunakan sebagai alat musik konser untuk marching band adalah karena alat musik ini memiliki corongyang menghadap ke depan (front-bell) sehingga suara yang dihasilkannya sesuai dengan arah pemainnya. Hal ini sangat penting agar sesuai dengan ciri marching band dan suara dapat mengarah pada pendengar/penonton yang umumnya menonton dari satu sisi dalam sebuah pertunjukan marching band.









7.      SALUANG


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiit8ho3Ya8wW-y6-ZVNzFwqmV3j0zrHdTZot8_lvUL71GXh5L_rOIlb5WwQG5TCpYONHSNmwuU4yl5B0tSwJ08Rm41OHSDWRRQfQB502VwC7zo7RgCA-tib0NStbMHozsKk6BEDtZ3z3jc/s1600/saluang.jpg


Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai[1]. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok(menyisihkan napas).Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

PEMBAHASAN

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:
A.       IDIOPHONE
 Idiophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran tubuh alat musik itu sendiri. Idiophone menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen. Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang digoyang-goyangkan, dipukul, ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi yang ditimbulkan juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis bahannya. Idiophone dibagi menjadi dua yaitu Idiophone tradisional dan Modern. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen idiophone :
1.                  KOLINTANG
http://kreatif.ngedib.com/wp-content/uploads/2013/01/Kolintang-2.jpg

Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik dan biasanya diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Kolintang merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara, yang telah dimainkan selama berabad-abad di Kepulauan Melayu Timur - Filipina, Indonesia Timur, Malaysia Timur, Brunei, dan Timor.


2.      ANGKLUNG


http://www.vivarch.com.sg/main/wp-content/uploads/Angklung-Lessons_Musicon.png

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan. Benturan badan pipa bambu  menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.


















3.      SARON


http://homepages.cae.wisc.edu/~jjordan/images/peking.jpg

Saron atau yang biasanya disebut juga ricik, adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih,tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)














4.      BONANG

http://i640.photobucket.com/albums/uu125/hrayana/Wayang%20Kulit/Gamelan/bonang.jpg

Bonang adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus. Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.













5.      GONG

http://www.artdrum.com/IMAGES/PHOTOSDRUMSINSTRUMENTS/ACCESSORIES/24_Inch_Gong_Hanger.jpg

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.








6.      TRIANGEL

http://photo1.ask.fm/317/944/067/-379996993-1somhrq-cne2em6t14c3g7f/original/triangle.jpg

Alat musik ini terbuat dari logam, ada yang terbuat dari baja, ataupun jenis logam yang lainnya seperti tembaga. Pada bagian sudut alat musik triangle (segitiga) terdapat sebuah lubang (atau dalam bentuk lainnya) dimana seutas tali (konon dahulu kala tali ini terbuat dari usus binatang, tapi dalam perkembangannya sudah dalam bentuk yang lainnya misalnya; dari kawat atau nilon) sebagai pegangan pemain alat musik tersebut.  Biasanya triangle dimainkan dengan cara dipukul di sisi luar. Namun dalam irama musik yang membutuhkan perubahan cepat, maka pukulan dilakukan di sisi bagian dalam sehingga akan menghasilkan suara yang semakin keras.











7.      GAMBANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh44q-Wv2Q3PkJy1f26bi1HZfoCx5Kg3LHnAbGv7zOrE1RrcX7nC7xMEYcaLWWz9WxIUvf0m8hO0ntE_PPaA5Cr3FsX-20ZPAjzcDFUHFooUZYWcgoSPU1H7PMNwJtF_3P8eDhMAeCwamI/s1600/Gambang.jpg

Gambang adalah jenis gambang khusus yang ditalu dengan kayu yang bentuknya seperti garpu yang manawilahan-wilahannya tidak terbuat dari bambu.Gamelan ini dapat dikatakan lengkap jika terdiri dari 4 gambang (masing-masing memiliki sejumlah 14 kelipak wilahan yang terbuat dari bambu jenis petung bambang (ada juga yang petung manisdan juga petung abu), 2 gambang lain yang mana masing-masing memiliki 7 kelipak terbuat dari logam. Istilah gambang sudah pernah disebutkan dalam cerita Malat yang berasal dari zaman Majapahit akhir. Gambang ini dapat dijumpai pada bangunan candi Panataran di Jawa Timur dan juga banyak terdapat di wilayah Bali, contohnya di desa Kaba-kaba (Tabanan) yang khusus
dipakai.Dalam acara pembakaran jenazah alias ngaben.Kemudian,di Karangasem (Bali Timur), di mana gambang justru tidak boleh dimainkan saat ada upacara ngaben, melainkan sebagaipengiring lakon cerita-cerita Panji, sedangkan di desa Sidatapa, Buleleng, hanya boleh dimainkan oleh orang candi saja yang mana gamelan tersebut disimpan di dalam candi tersebut pula.











8.      CYMBAL DRUM


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2olyrpB4YOiHDTSqNmxDIxPonSAQnSTBQeblp6tJH7h2k1ILSXkNX0lKu7olwfNexLpt93OI2GDateF5ZQfj6N4RCk0HRS_UzJ35sU9_Acbt-tLs-KGiY1jbyLyFR93oIHwYWMOBlSAp6/s1600/101_6411.jpg



A.    HITHAT CYMBAL
Hit-hat merupakan 2 lempengan cymbal yang di gabungkan menjadi satu bagian. Biasanya kedua bagian ini mempunyai ukuran yang sama. Fungsi dari hit-hat sangat penting sekali, sebab hit-hat mempunyai peranan mengatur tempo/waktu dalam permainnan. hit-hat mempunyai ukuran 10”, 13” 14”, dan 15”. Sekarang muncul juga remote hi-hat, yaitu hi-hat yang menggunakan kabel.

B.     RIDE CYMBAL
Ride cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan hi-hat, yaitu sebagai iringan atau rhythm. Dalam satu drum set , biasanya ride cymbal hanya satu. Ride cymbal mempunyai ukuran 18”-26”.

C.     CRASH CYMBAL
Crash cymbal berfungsi sebagai variasi dalam permainan. Biasanya kita memukul crash cymbal pada waktu-waktu tertentu ( fill-in ). Crash cymbal mempunyai ukuran 15”,16”, 17”, 18”, 19”, 20” dan 22”. Crash cymbal berukuran lebih tipis dari pada ride cymbal.

D.    SPLASH CYMBAL
Splash cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan crash cymbal. Tetapi Splash cymbal mempunyai ukuran yang lebih kecil , dan ukuran  splash cymbal 6”, 8”, 10”, dan 12”. biasanya terletak di atas small tom tom.
E.     BELL CYMBAL
Bentuk dan ukurannya seperti splash cymbal, hanya ukurannya jauh lebih tebal. 

9.      KARINDING
http://vovworld.vn/Uploaded/anhdung/2014_08_14/a2.jpg

Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda. Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti, (Tasikmalaya), Lewo Malangbong, (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu, dan yang menggunakannya adalah paraperempuan, dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut. Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas.Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun).Secara konvensional menurut penuturan Abah Olot nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.


B.     MEMBRANOPHONE
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas bahwa sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu sisinya. Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi, umumnya dengan cara dipukul. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen Membranophone:

1.      CAJON
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiqcGZt2qEpm-eiYaZyaKdEwMM4jthqwywNXDGQaD8htoIZOyahzwCEichIfcc8FP2HT0T-IQMmMyVI1nGbb9QSRSYmWnW-mPiBx2mwHdzhg9bjWIvaTJMXFfOZTyKYUq_9F07S_clIV0O/s1600/Caj%C3%B3n.jpg

Cajón (pengucapan bahasa Spanyol: [kaˈxon] (ka-hone), "peti" atau "kotak berlubang") adalah alat musik perkusi berbentuk kotak bersisi enam yang dimainkan dengan menepuk sisi-sisinya dengan tangan, jari, atau berbagai alat lain seperti stik atau sikat (drum). Cajón umumnya dibuat dari kayu lapis dengan ketebalan antara 1,3 hingga 1,9 cm pada lima sisinya dan papan yang lebih tipis pada sisi keenam yang berfungsi sebagai bidang utama untuk ditepuk atau dipukul. Alat musik ini mulai berkembang luas pada akhir abad ke-18 di kalanganbudak asal Afrika di Peru.






2.      BEDUG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1_IVHllHD8H9q2kynAbyxnohTHxJ6piEDx-gA08fNFqIFk2_KqiitRSjiW3Ho14SqGp6kAwwg2CJW1RRkVrq0QK4oedFCwXDIMqpOXQrdka-LpmR9q9tQb8bVqRRpnxUHEJJMGJiR9Us6/s1600/bedug.jpg

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.










3.      KOMPANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrHrofV8u9ktTU-C3puVeF8h4hkgXS4TLZPUC5jewm_6Bp7X3Mu3zowY68Hss_BSTUuRHQ7QYNs1ZlWwJVpDSnp0LRN4bSY3Oy4zuR5XaTtevkTvFblPwY75aBuU8H1pxkkXHJBOtKHdqy/s1600/kompang.jpg
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu. Ia tergolong dalam kumpulan  gendang.Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina, namun mutakhir ini, kulitnya juga diperbuat dari kulit lembu, kerbau malahgetah sintetik. Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan.Terdapat dua bahagian kompang iaitu bahagian muka (ada kulit) dipanggil belulang. manakala, bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini diletakkan bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila dipalu.Alat musik ini berasal dari dunia Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesultanan Melaka oleh pedagang India Muslim, atau melaluiJawa pada abad ke-13 oleh pedagang Arab.Kompang biasanya berukuran enam belas inci ukur lilit dan ditutup dengan kepingan kulit pada sebelah permukaan. Ia mempunyai bukaan cetek dan dimainkan dengan memegang dengan sebelah tangan sementara dipalu dengan sebelah tangan yang lain.






4.      MARWAS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVD3Bl-eJL5zMmRKiZdMDiZtcvMVd26eQH5ehRcvGspUA1Rb8ZiRnPrf_3kau_9LN1KMqA9TxEP1ql69hBHjCMjLQwTy3zlFaZdMZG54yMNiFFUevCoizAPMg6x5k_RMrA3TYYjIMNTkug/s1600/marwas.jpg

Marwas adalah salah satu alat musik tepuk atau yang sering disebut juga dengan perkusi. Alat musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian dari Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Hal tersebut tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan oleh alat tersebut yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu.
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin,sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Alat Musik ini dimainkan kira - kira sekitar 10 orang. Setiap orang memainkan alat musik tersebut sambil bernyayi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu.



5.      BASS DRUM

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYhIJUP_vKJZ9bD0IMxxhxfBwwhlVK75hcoCS99sgIWJBGvi4UUQncrxbMOyjJEFTfftGCAv5oNueSuJR5fapClMsSQhXrEoNqnk3lENQ1JXq_dp4_QetDoukdfgvvnxWeyixzYXXJo3tv/s1600/bass+drum.jpg

Drum bass merupakan instrumen drum dalam keluarga instrumen musik perkusi dengan diameter berukuran besar untuk menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass). Terdapat tiga klasifikasi umum atas drum bass: drum bas konser, 'kick' drum , dan pitched bass drum. Jenis yang umum dilihat atau didengar dalam penampilan orkestra atau concert band adalah drum bass konser. 'Kick' drum merupakan drum bass pada drumkit yang dilengkapi pedal. Picthed bass drum atau disebut pula marching bass drum umumnya digunakan dalam grup marching band, biasanya terdiri dalam beberapa ukuran dengan intonasi nada tertentu yang dapat diatur. Dalam permainan marching band, beberapa pitched drum bass (3 sampai dengan 5 buah drum bass) dalam ukuran berbeda digunakan bersama-sama.













6.      REBANA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7eSBRGV32E990uZtId9YusyIKAdJ8YIqybeCwtdqV2p5hhQZs-11wlxn6oR9b16oDVvzXhrjF9-tV0I4Oe_2EHOH7iyUVFsnW_WfgSNVVSvZyNLftZKVXZ93OMvgzgTF8gKukUF7KCHQf/s1600/gendang+bebano.jpg

Rebana (bahasa Jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei,Indonesia dan Singapura sering memakai rebana,  bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut. Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.










7.      DOLI-DOLI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh832ZYOdfIiHjl2A7ywx-3yUE3vD5XAy3CuuV6sgGX39qNUcD-RVqJHvTI48dx-RCXL3w-Tx07z1_AxArkvsSfij9s1KMZ_FynkSyU61Y1eJdI3PCDb06H6TCajni5x2wNv8brwFMZEm6K/s320/doli.JPG

Dol, alat musik tradisional Provinsi Bengkulu ini mulanya hanya tampil setahun sekali untuk mengenang cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala Husin bin Ali Abu Thalib. Perayaan ritual Tabot setiap bulan Muharam rasanya memang belum terasa lengkap jika tidak diiringi dengan suara dentuman Dol.
Sekitar 150 tahun lalu, Dol memiliki diameter sepanjang 90 centimeter dengan tinggi 100 centimeter. Secara turun temurun, Dol peninggalan zaman dulu dirawat hingga akhirnya sampai ke tangan Abdul Salam, sebagai orang turunan ke 5 pembuat Dol.
Sejak masa Abdul Salam Dol berkembang menjadi lebih bervareasi. Mulai dari yang tingginya sejengkal sampai yang 60 centimeter.  Bahan untuk membuat Dol juga tidak lagi hanya dari batang pohon rambutan atau cempedak. Bola pelampung dan bongol kelapa juga dapat digunakan.  Beginilah cara pembuatan dol dari batok kelapa. Setelah diamplas dan terlihat halus, lalu dicat warna warni. Sebagai penutup digunakan kulit sapi. Beda lagi membuat Dol dari bongol kelapa. Proses pembersihan bongol kelapa ini agak sulit karena harus dibentuk lebih dulu. Prosesnya memang hampir sama. Bedanya proses pengikatan kulit sapi pada bongol kelapa besar ini harus kencang dengan menggunakan rotan. Tali rotan dililit satu persatu ke arah vertikal dan horizontal agar ikatan kuat.






C.     CHORDOPHONE
Alat musik yang termasuk golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai. Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan secara kuat antara dua titik tertentu. Dawai tersebut kemudian digetarkan untuk menghasilkan suara. Umumnya, alat musik jenis ini memiliki rongga resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini berguna untuk memperkuat bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen cordophone:

1.      SAPEK

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA3cUY59jVYADVhpeRvt4JK58AIEpKx0YxogPeJPuCfEZuQ2oHPbn9mmFfMVQVfexd8fYVh0Y7QqZjvfD5Me6WAdgAhk_QmLYZFJPPpkaLnOCLVpQnIIvpgwF4tWRi7bkeut6kzZ1h8suU/s1600/blog+images.png
Sapek (sebutan lain: sampek, sampiq) adalah alat musik dawai pada masyarakat Dayak di Kalimantan, baik di wilayah negara Indonesia, Malaysia, maupun Brunei. Dari ratusan kelompok masyarakat (etnis) dan sub-etnis Dayak, sapek paling banyak terdapat di Dayak Kayaan dan Kenyah. Alatnya tampak seperti gitar, dengan tubuh yang panjang dan leher yang sangat pendek—mungkin leher alat lute terpendek di dunia.
Sangat beda dengan gitar, fret (batas nada, dalam istilah setempat disebut lasar) yang jumlahnya belasan itu hanya 2-3 saja, bahkan kadang tidak ada sama sekali yang terletak pada bagian leher. Hampir seluruh lasar terpasang di bagian tubuh. Keunikan lainnya, lasar-lasar itu bisa digeser atau dipindah-pindah, karena pemasangannya tidak tertanam permanen seperti gitar, melainkan ditempelkan dengan lem yang sangat kental dan tak pernah kering, yang terbuat dari madu-lebah. Dengan cara pemindahan lasar itulah laras atau “susunan-nada” (modus) sapek berganti-ganti.




2.      GAMBUS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje0gbqOyh9DD8Xudrw_-ufkc2-kqKsvgjn7nc1mspq9LGAJH2UFrfdM87uMhXuzBlH2fsjMi34MkfTigc8Miv_kypudDwWGUIqC2zFSpoFiCsnT09GVIW5sxBd7TTekkD1bVHwqEJcnZNb/s1600/gambus.new.gif
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan RRI, orkes gambus pernah membawakan acara irama padang pasir. Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar seorang Arab-Indonesia, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan pimpinan Ahmad Baqi.















3.      GITAR
http://www.gitarogreniyorum.net/images/dante-3905.jpg

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik. Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif. Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.






4.      SASANDO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbaBbQZwkiqjcBkcECRg7hujRGP5PlyqtgtdzJZOErgw4CFRnjI94Npwc_sNE15KbF4LBTX34gq1-j92KODpJpVc38DrD1oQfuXgZzr5qflwPOyHRS3LbaoJVF94QrYhl_DKmKFoeCbSc/s1600/Sasando.jpg


Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan dipetik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote,Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Suara sasando ada miripnya dengan alat musik dawai lainnya seperti gitar, biola,kecapi, dan harpa. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando






5.      SHAMISEN
http://bachido.com/images/products/full-size/shamisen_04_1.jpg

Shamisen atau samisen adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen (tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin 
Badan shamisen (disebut ) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer. Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret. Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao. Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga).


6.      GRAND PIANO

http://www.steinway.com/images/piano-model/HZS_Rosewood.png

adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori(1655  1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York. Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440. Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717),
 Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat pianoJerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya.

7.      BIOLA
http://www.majalahmusicplus.com/images/imgdata/mmp-537ce7a46e02f.jpg
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola atau violinis (bahasa Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.





8.      VIOLINCELLO

http://www.sharmusic.com/images/carousel_cello_sh500c.png

Violoncello, yang hampir selalu disingkat menjadi cello (pengucapan dalam bahasa Indonesia sama, yaitu célô/sélô, adalah sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi: sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.








D.    AEOROPHONE
Aerophone adalah alat musik sumber bunyinya dari udara yang masuk melalui pipa melalui alat musik itu sendiri. Contoh alat musik yang menggunakan instrumen Aerophone:


1.      CLARINET

http://www.musicm.ca/images/JXCL107-pk.jpg

Klarinet adalah instrumen musik dari keluarga woodwind. Namanya diambil dari penambahan akhiran "-et" yang berarti "kecil" pada kata Itali "clarino" yang berarti "trompet". Sama seperti saksofon, klarinet dimainkan dengan menggunakan satu reed. Klarinet merupakan keluarga instrumen terbesar, dengan ukuran dan pitch yang berbeda-beda. Kata klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet B, yang merupakan klarinet terumum. Pemain klarinet disebut klarinetis.







2.      SAXOPHONE


http://musicalmart.net/shop/images/Cecilio_AS-280GSG_Alto_Saxophone.jpg

Saksofon adalah instrumen yang masih tergolong dalam aerophone, single-reed woodwind woodwind instrument. Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestradan band militer. Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. Sedangkan menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).










3.      SULING

http://uc.blogdetik.com/119/1190776/files/1970/01/903409377ba1a94e3729a53687fdb4e3_seruling-bambu-suling-bambu-suling-tradisional.jpg
Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes. Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.


4.      TUBA

http://data.yamaha.jp/sdb/local/products/images/9446/12001/9446_12001_1.jpg
Tuba adalah salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam.[1] Tuba merupakan alat musik dengan ukuran terbesar dan suaraterrendah dalam keluarga alat musik brass. Tuba pertama kali muncul pada abad ke-19, kini merupakan anggota alat musik dalamorkestra moderen. Alat musik brass dapat menghasilkan suara   karena getaran dari bibir pemainnya. Getaran bibir pemain alat musik ini akan mengalirkan udara menuju pipa. Nada yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh panjang dan bentuk pipa, tekanan bibir, dan kecepatan aliran udara yang dihasilkan.[1] Pipa sengaja didesain berbentuk silindris agar suara yang dihasilkan memiliki kualitas baik. Tombol untuk mengatur nada hanya tiga buah, untuk menghasilkan nada tertentu pemain tuba harus mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.







5.      TRUMPET
http://www.schillerinstruments.com/wp-content/uploads/2012/04/centertone-gold6.jpg

Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Trompet di-pitch di B. Trompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda. Jenis yang paling umum adalah trompet B, tapi trompet C, D, E, E, F, G dan A juga dapat ditemukan. Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan hidup dibandingkan dengan trompet B.













6.      FRENCH HORN

http://www.lovemorerentals.co.za/userimages/French%20Horn%20Yam.jpg

French horn adalah alat musik tiup dalam keluarga alat musik tiup logam yang umumnya dimainkan sebagai salah satu bagian dari alat-alat musik tiup dalam sebuah pertunjukan marching band. French Horn umum digunakan dalam konser-konser musik klasik. French horn memiliki tiga katup pengatur yang di mainkan dengan tangan kiri dengan tata cara dalam memainkan yang identik dengan trumpet. French horn pada umumnya menggunakan kunci F meski instrumen musik lainnya biasanya menggunakan kunciB. Alasan utama French horn digunakan sebagai alat musik konser untuk marching band adalah karena alat musik ini memiliki corongyang menghadap ke depan (front-bell) sehingga suara yang dihasilkannya sesuai dengan arah pemainnya. Hal ini sangat penting agar sesuai dengan ciri marching band dan suara dapat mengarah pada pendengar/penonton yang umumnya menonton dari satu sisi dalam sebuah pertunjukan marching band.









7.      SALUANG


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiit8ho3Ya8wW-y6-ZVNzFwqmV3j0zrHdTZot8_lvUL71GXh5L_rOIlb5WwQG5TCpYONHSNmwuU4yl5B0tSwJ08Rm41OHSDWRRQfQB502VwC7zo7RgCA-tib0NStbMHozsKk6BEDtZ3z3jc/s1600/saluang.jpg


Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai[1]. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok(menyisihkan napas).Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.